Posted by : Gusmella Ismarita Sabtu, Desember 17, 2016





Akuntansi sektor publik dapat didefiniskan sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat dilembaga-lembaga tinggi Negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerja sama sektor publik dan swasta.
Dalam perkembangannya, berbagai perspektif mulai bermunculan dan intervensi disiplin ilmu mulai terasa. Akibatnya, definisi frase sektor publik mulai diartikan dari berbagai disiplin ilmu yang umumnya berbeda satu dengan yang lain. Selain itu, dalam prkatiknya definisi organisasi sektor publik di Indonesia adalah organisasi yang menggunakan dana masyarakat, seperti :
a.       Organisasi pemerintah pusat
b.      Organisasi pemerintah daerah
c.       Organisasi parpol dan LSM
d.      Organisasi yayasan
e.       Organisasi pendidikan dan kesehatan
f.        Organisasi tempat peribadatan

1.      Organisasi sektor publik

·         Karakteristik organisasi sektor publik
Tujuan : untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar, dan kebutuhan lainnya baik jasmani mapupun rohani
Aktivitas : pelayanan publik seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan, penegakan hukum, transportasi publik, dan penyediaan pangan.
Sumber pembiayaan : berasal dari dana masyarakat yang berujud pajak dan retribusi, laba perusahaan Negara, pinjaman pemerintah, serta pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan perundangan yang berlaku.
Pola pertanggung jawaban : bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat
Kultur Organisasi : bersifat birokratis, formal dan berjenjang
Penyusunan anggaran : dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program
Stakeholder : dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor, para investor, lembaga-lembaga internasional termasuk lembaga Donor internasional


·         Peranan sektor publik dalam ekonomi

Konsep tanggung jawab bersama, pentingnya demokrasi sebgai pengendali Negara dan nilai kehidupan manusia telah berkurang sejak era 1990-an. Kesehatan dan pendidikan sebagai aspek yang menyentuh langsung ke individu telah diubah menjadi kancah kepentingan anggaran dan penguasa. Deregulasi telah dijadikan sebagai sarana memperkokoh posisi. Akibatnya, kebutuhan-kebutuhan sosial, persamaan, demokrasi, kepentingan masyarakat, dan keadilan ditempatkan pada posisi yang terendah. Kondisi inilah yang terakumulasi dengan kesulitan ekonomi dan politik. Hasil dari proes ini adalah pencarian keseimbangan tatanan sosial baru di Indonesia.
Politik ekonomi status QUO :
Dampak nyata dari pemerintahan Orde Baru tidak dapat diukur hanya dari propaganda pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari pertumbuhan kesenjangan sosial. Di tahun 1990 an, yang kaya menjadi kaya dan yang miskin menjadi miskin. Semua itu menunjukkan turunnya infrastruktur yang tersedia dinegara kita. Dan hal ini berakibat timbale balik terhadap melorotnya ekonomi makro.
Reformasi arah sektor publik
Perkembangan dunia politik dan sistem multi partai dipengaruhi oleh aliran kanan baru di Indonesia. Pendukung aliran ini mempunyai pandangan yang berdeda tentang peranan Negara dan sektor publik, terutama pelaksanaan privatisasi dan deregulasi.
Peranan sektor publik
Pelayanan masyarakat oleh sektor publik secara keeluruhan memainkan peranan vital dalam perekonomian Negara. Pemerintah pusat maupun daerah cenderung berfokus pada pengeluaran nasional dan memproyeksikan sector public sebagai “kran” ekonomi, yang menyerap sumber daya. Namun kenyataannya peranan swasta maupun publik-swasta tidak mengubah porsi ekonomi agensi publik.
Membangun kembali sektor publik
Perubahan orientasi politik ekonomi ke sektor publik telah memunculkan kebutuhan untuk membangun sektor publik. Proses ini meliputi
1.      Pembangunan ulang industri dan ekonomi
2.      Demokratisasi Negara
3.      Peningkatan investasi
Beragamnya organisasi pelayanan masyarakat membutuhkan model kelembagaan yang berbeda antara yang satu dengan lainnya. Penjabaran strategi untuk setiap area :
1.      Indutri utilitas
2.      Pelayanan nasional
3.      Transportasi public
4.      Undustri dasar dan perusahaan pabrikasi
5.      Jasa keuangan
6.      Tanah dan pengemabangannya
7.      SDA lainnya

·         Reformasi paradigma organisasi sektor publik
Konsep sektoral ekonomi
Organisasi sektor publik diIndonesia selama lima puluh terakhir ini, diperlakukan sebagai sektoral ekonomi. Dalam bidang keuangan, dana awal dipengaruhi oleh perbedaan danperubahan tujuan, contohnya di tahun 1987, dimana proses globalisasi telekomunikasi sedang dimulai. Dana yang dikucurkan untuk industry tersebut melimpah baik dari dana bantuan pemerintah ataupun dana masyarakat langsung melalui IPO dipasar modal. Atau dengan kata lain, pemenuhan melalui sumber keuangan eksternal amat tergantung pada proses penentuan standar pelayanan, atau batas aman proses pelayanan yang harus ada.
Konsep reinventing government
            Konsep reinventing government atau disebut juga dengan menemukan kembali pemerintah mulai diluncurkan saat terjadinya krisis ekonomi. Reinventing government memang merupakan konsep yang monumental. Namun, tanpa diikuti dengan perubahan-perubahan lain seperti dilakukannya bureaucracy reengineering, rightsizing, dan perbaikan mekanisme reward dan punishment, konsep Reinventing government tidak akan dapat mengatasi permasalahan birokrasi selama ini.

2.      Akuntansi sektor publik

·         Akuntansi sektor publk versus akuntansi pemrintahan
Persepsi yang disebarkan dalam pengajaran akuntansi pemerintahan Indonesia adalah akuntansi pemerintahan pengganti akuntansi sektor publik. Sektor publik digambarkan sebagai institusi pemerintah atau dengan kalimat yang lebih jelas pemerintah yang berkuasa, pemerintah Negara, dan industri nasional. Namun kata tersebut dirasa kurang tepat, sehingga frase pemerintah yang berkuasa masih menjadi perdebatan kontroversial dalam konteks demokrasi yang menyatakan bahwa rakyatlah yang paling berkuasa.
      Tanpa mengabaikan pentingnya pemahaman teknik-teknik akuntansi di organisasi pemerintahan, pengajaran akuntansi sektor publik dikembangkan dalam kondisi yang berbeda
1.      Tahun 1952, frase sektor publik untuk pertama kalinya diajarkan dalam dunia akademis.
2.      Karakter organisasi sektor publik menunjukkan variasi sosial, ekonomi, politik, dan karakteristik menurut undang-undang
3.      Aktivitas organisasi sektor publik beraneka ragam
4.      Kondisi organisasi sektor publik amat mandiri, atau lepas dari mekanisme murni pasar
5.      Fokus kesuksesan penyelenggaraan aktivitas publik adalah kompetensi manajemen
6.      Kondisi proses pertanggungjwaban yang dilakukan oleh badan-badan sektor publik masih bersifat umum

·         Ruang lingkup akuntansi sektor publik
Peranan sektor publik dalam bentuk pemerintahan dan usaha-usaha yang dilakukan telah terbukti menjadi tulang punggung perekonomian Negara selama lebih lima puluh tahun ini. Globalisasi telah mempengaruhi sikap masyarakat terhadap pemerintahan itu sendiri. Demikian juga kesadaran akan perlunya dikembngkan pelayanan publik, seperti telekomunikasi dan listrik, mulai diungkap diberbagai media massa.
            Akuntansi sektor publik merupakan bidang akuntansi yang mempunyai ruang lingkup lembaga-lembaga tinggi Negara dan departemen-departemen di bawahnya, pemerintahan daerah, yayasan, partai politik, perguruan tinggi, dan organisasi-organisasi nonprofit lainnya.
1.      Organisasi sektor publik dapat dibatasi dengan organisasi-organisasi yang menggunakan dana masyarakat, sehinga perlu melakukan pertanggungjawaban ke masyarakat. ASP di Indonesia mencakup:
a.       Akuntansi pemerintah pusat
b.      Akuntansi pemerintah daerah
c.       Akuntansi paprpol dan LSM
d.      Akuntansi yayasan
e.       Akuntansi pendidikan dan kesehatan
f.        Akuntansi tempat peribadatan
2.      Aktivitas yang mendekatkan diri ke pasar tidak pernah ditujukan untuk memindahkan organisasi sector public ke sector swasta

·         Titik kritis dalam praktik akuntansi sektor publik
Melihat pentingnya reformasi akuntansi, penerapan perspektif organisasi atau yang dikenal dengan menemukan kembali pemerintahan, harus dilandasi dengan menemukan kembali peranan akuntansi. Praktik akuntansi sector public di Indonesia mempunyai empat titik kritis sebagai berikut :



1.      Praktik pertanggungjawaban akuntansi yang layak
Prosedur penghasilan dan pembayaran dari pusat pertanggungjawaban organisasi sektor publik dapat dilakukan dengan pemenuhan otorisasi, baik dari DPR/DPRD atau komisaris. Kadangkala proses otorisasi ini dihasilkan dari proses demokrasi melalui pengambilan suara/voting

2.      Prinsip bruto
Seluruh penghasilan dibayarkan bruto, dan biaya ang terjadi dibebankan sebagai pengurang penghasilan dan harus dilaporkan secara lengkap ke setiap pusat pertanggung jawaban yang terkait

3.      Periodical
Semua pengeluaran harus dipertanggungjawabkan per periode, sehingga otorisasi pengeluaran akan dinilai berdasarkan prestasi periode terkait. Kelebihan dan diatas pengeluaran dapat diketahui dan dikembalikan ke manajemen pusat pertanggungjawaban

4.      Spesifikasi
Pengeluaran untuk tujuan khusus harus dilandasi oleh persetujuan DPR/DPRD atau komisaris.

Tipe praktik pertama lebih menekankan keseimbangan antar proses perencanaan dan pertanggungjawaban. Volume anggaran belanja cenderung menjadi pedoman harga umum sehingga terjadilah institusionalisasi inflasi. Keseimbangan peranan perencanaan dan pertanggungjawaban akan menjadi ciri pengelolaan organisasi sektor publik diera reformasi ini. Akuntanbilitas manajemen kesejahteraan masyarakat menentukan perkembangan ASP.

gusmella ismarita

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 GI-Hirasawa - Hataraku Maou-sama! - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -