Posted by : Gusmella Ismarita Rabu, Desember 21, 2016



1.    http://image.slidesharecdn.com/asp-12-04-12-130305023642-phpapp01/95/asp-120412-9-638.jpg?cb=1362451039
 ALUR PROSES SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Alur proses siklus akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga tahap yaitu :
1.      Tahap pencatatan
-          Kegiatan pengindentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti transaksi dan bukti pencatatan
-          Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal
-          Memindah bukuan (posting) dari jurnal berdasarkan kelompok atau jenisnya ke dalam akun buku besar
2.      Tahap pengikhtisaran
-          Penyusunan neraca saldo berdasarkan akun-akun buku besar
-          Pembuatan ayat jurnal penyesuaian
-          Penyusunan kertas kerja atau neraca lajur
-          Pembuatan ayat jurnal penutup
-          Pembuatan neraca saldo setelah pentutupan
-          Pembuatan ayat jurnal pembalik
3.      Tahap pelaporan
-          Laporan kinerjasurplus deficit
-          Laporan arus kas
-          Laporan perubahan ekuitas
-          Neraca
-          Catatan atas laporan keuangan
Urutan siklus akuntansi menunjukkan posisi strategis dari chat of account. Untuk dapat menyediakan data, setiap transaksi perlu diklasifikasikan, diringkas, dan untuk disajikan dalam bentuk laporan. Mulai dari kegiatan pencatatan sampai dengan penyajian disebut proses akuntansu yang terdiri dari beberapa kegiatan sbb :
1.      Pencatatan dan penggolongan, bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku junal
2.      Peringkasan/pengikhtisaran, transaksi-transaksi yand sudah dicatat, dan digolongkan dalam bukti jurnal, setiap bulan atau periode tertentu diringkas dan dibukukan dalam rekening-rekening buku besar
3.      Penyajian/pelaporan, data akuntansi yang tercatat dalam rekening-rekening buku besar akan disajikan dalam bentuk laporan keuangan yaitu neraca
Rekening riel adalah rekening-rekening aktiva, kewajiban, dan ekuitas yaitu merupakan pos-pos neraca, sehingga rekening-rekening riel ini merupakan rekening rekening neraca. Rekening nominal adalah rekening-rekening pendapatan, biaya, dan surplus/deficit yang merupakan pos-pos dalam laporan surplus/deficit, sehingga rekening rekening nominal itu merupakan rekening surplus/deficit.
Rekening campuran adala hrekning-rekening yang saldonya mengandung unsure unsure rekening riil dan nominal. Setiap akhir periode, rekening-rekening campuran itu perlu dianalisis dan dipisahkan menjadi rekening riel dan nominal. Contoh rekening rekening campuran adalah rekening bahan pembantu kantor yang di dalmnya terdiri dari jumlah bahan pembantu yang digunakan dan persediaan bahan pembantu.
1.1  chart of account
chart of account merupakan suatu daftar kode perkiraan-perkiraan seperti aaset, ekuitas, pendapatan dan belanja maupun beban dalam suatu entitas sektor publik. Sebagai tambahan informasi terhadap kode perkiraan, setiap daftar bagan akun mendeskripsikan isi dari akun tersebut, termasuk transaksi-transaksi khusus yang berpengaruh terhadap saldonya. Dalam beberapa kasus yang terjadi, deskripsi tersebut mengarah kepada metode akuntansi. Dengan demikian, deksripsi akun pembelian dapat menunjukkan penggunaan metode persediaan periodic dan mengarah kepada suatu transaksi.
Pengguna informasi eksternal dan internal secara khusus mempengaruhi kompinen chart of account. Daftar rekening atau bagan akun ini harus memuat perkiraan-perkiraan dan nomor-nomor perkiraannya dalam mencatat transaski-transaksi pada buku besar.
Ingkup dari chart of account meliputi pihak eksternal maupun pihak internal yang berhubungan dengan informasi keuangan yang dihasilkan. Chat of account harus memberikan klasifikasi yang memadai agar analisis transasksi data dapat lebih meluas.
Aturan umum jumlah akun dalam suatu cahrt of account adalah lebih besar jumlah baris yang ada dalam laporan keuangan. Demikian juga, akun yang dibutuhkan cenderung meningkat seiring dengan perkembangan entitas sektor publik tersebut. Transasksi-transaksi nya pun semakin beragam, sehingga struktur entitas menjadi semakin berkembang. Klasifikasi akun seharusnya mencerminkan aktivitas dan karakterisitik dari entitas sektor publik tersebut.
1.2  sistem pemberian kode
sistem pemberian kode digunakan untuk entitas sektor publik, yang lebih tepat bila digunakan sistem block account code, yaitu sistem pemberian kode untuk membentuk kerangka yang luas dalam suatu chart of account dalam bentuk blok. Block accounting code menampilkan suatu rentang urutan nomor yang mewakili klasifikasi rekening-rekening yang signifkan. Ada beberapa alasan mengapa kita menggunakan sistem block account code dalam perencanaan chart of accountant, yaitu sbb :
1.      setiap transaksi membutuhkan waktu yang lama untuk mencatatnya
2.      banyaknya nama dbitor/kreditor dalam proses posting akan menimbulkan banyak kesalahan dalam pemrosesan transaksi tersebut
3.      analisis yang didasarkan pada data transaksi akan lebih sulit ditampilkan

1.3  buku jurnal
jurnal adalah media pencatatan transaksi secara urut waktu. Jurnal dirancangkan sedemikian rupa, sehingga dapat menampung transaksi beserta keterangan-keterangan dan kondisi-kondisi yang menyertainya dengan menunjukkan rekning yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing.
Data transaksi yang terkumpul dalam buku besar merupakan sumber untuk mneyusun laporan keungan. Jurnal dan buku besar mempunyai peranan yang tidak dapat dipisahkan dalam mencatat transaksi-transaksi entitas. Jurnal mencatat pengaruh dari tiap-tiap transaksi entitasterhadap persamaan akuntansi secara kronologis, sedangkan rekening-rekening buku besar mengelompokkan dan meringkas pengaruh transaksi-transaksi terhadap aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatn, dan biaya. Jurnal adalah buku pertama untuk mencatat transaksi pada saat erjadinya, sedangkan buku besar merupakan buku terakhir tempat pengumpulan pendebetan dan pengkreditan dari jurnal yang dipindahkan ke rekning-rekening yang tepat.
1.4  buku besar
Buku besar adalah sebuah buku yang berisi kumpulan rekening atau perkiraan. Rekening-rekening terebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva, kewajiban dan ekuita. Kelompok rekening kewajiban akan dijumpai rekening hutang, pinjaman jangka panjang, dan lain-lain sesuai dengan jenis kewajiban tersebut. Demikian pula, modal dicatat dalam rekening ekuitas.
Buku besar terbagi menjadi buku besar umum manmpilkan proses transaksi untuk buku besar umum dan siklus pelaporan keuangan. Sistem buku besar umum mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
1.      untuk menatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar
2.      untuk memposting transaksi-transaksi kea kun yang tepat
3.      untuk menjaga keseimbangan debet dan kredit pada akun
4.      untuk mengakomodasi entry jurnal penyesuaian yang dibutuhkan
5.      untuk menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk setiap periode akuntansi
adapun fungsi dari sistem buku besar umum adalah
1.      mengumpulkan data transaksi
2.      mengklasifikasikan dan mengkodekan data transaski dan akun
3.      menvalidasi transaksi yang terkumpul
4.      mengupdate akun buku besar umum dan file transaksi
5.      mencatat penyesuaian terhadap akun
6.      mempersiapkan laporan keuangan
buku besar pembantu yang diperlukan untuk masing-masing akun pada rekning-rekening yang ada adalah sbb :

1.5  jurnal penyesuaian
prosedur penyesuaian merupakan prosedur untuk menyesuaikan rekening-rekening pada akhir periode yang belum menyajikan informasi yang paling up to date. Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi untuk mematikan bahwa pendapatan dan biaya diakui pada periode yang tepat, seusai dengan prinsip-prinsip pengakuan pendapatan dan biaya. Pada dasarnya, ada dua ragam penyesuaian, yaitu:
1.      penyesuaian yang berkaitan dengan transaksi-transaksi yang sudah terjadi tetapi belum dicatat
2.      penyesuaian  yang berkaitan dengan transaksi-transaksi yang sudah dicatat di rekening, tetapi saldo rekening yang bersangkutan masih haarus diperbaiki untuk menggambaarkan keadan yang sebenarnya.
1.6  penutupan buku besar
tiap-tiap suatu periode akuntansi dimulai, saldo rekening-rekening nominal harus bersih atau sama dengan nol. Rekening-rekening nominal dapat di nol-kan dengan menutup rekening-rekening tersebut diakhir periode. Prosedur penutupan rekening diselenggarakan. Prosedur penutupan rekening diselenggarakan setelah laporan keuangan disusun. Instrument akuntansi untuk menutup rekening nominal adalah jurnal penutup juga diposting ke rekening-rekening yang bersangkutan, sehingga setelah posting dilakukan, rekening-rekening nominal akan bersaldo nol.
1.7  kertas kerja
kertas kerja dibuat untuk mempermudah pembuat laporan keuangan dalam menyelesaikan tugasnya. Kertas kerja yang pertama kali dibuat adalah jurnal. Dalam praktik akuntansi dikenal berbagai bentuk jurnal, mulai dari yang sederhana sampai pada yang rumit. Bentuk jurnal yang paling sederhana adalah jurnal dua kolom. Memang jumlah kolom yang tersedia lebih dari dua, tetapi kolom untuk mencatat jumlah rupiah yang didebet, dan kolom lain untuk mencatat jumlah rupiah yan dikredit.
Setelah transaksi-transaksi dicatat dalam jurnal, ayat-ayat jurnal perlu diringkas dalam buku besar. Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam bukti jurnal ke buku besar disebut posting, yaitu memindahkan jumlah dalam kolom debet jurnal ke dalam sisi kredit rekening.
Pada setiap masa akhir tertentu entitas biasanya menyusun suatu daftar saldo rrekening yang terdapat dalam buk besar yang disebut neraca saldo. Salah satu tujuan pembuatan neraca saldo adalah sebagai perisapan penyusunan laporan keuangan. Neraca saldo biasanya dibuat pada tiap-tiap akhir bulan atau pada akhir periode akuntansi yang merupakan ringkasan dari akibat-akibat transaksi yang telah dicatat dalam suatu periode akuntansi. Laporan keuangan seringkali tidak dapat disusun langsung dari neraca saldo, karena data yang tercantum dalam penyesuaian terlebih dahulu. Salah satu tahap dalam penyusunan laporan keuangan adalah melakukan penyesuaian pembukuan dengan membuat jurnal penyesuaian. Setelah melakukan penyesuaian, akan dihasilka neraca saldo yang telah disesuaikan. Neraca saldo yang telah disesuaikan dapat dikerjakan secara langsung dari buku besar. Jurnal penyesuaian dibukukan ke dalamnya atau dengan membuat suatu neraca lanjut kertas kerja yang terdiri atas tiga pasang kolom, yaitu kolom neraca saldo, kolom jurnal penyesuaian, dan kolom neraca saldo setelah penyesuaian dikertas kerja/neraca lajur, penyusunan laporan keuangan dapat dlakukan dengan teliti, dibutuhkan suatu alat bantu, yaitu neraca lajur. Agar penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan dengan teliti, diibutuhkan suatu alat bantu, yaitu neraca lajur . neraca lajur adalah suatu kertas berkolom yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi saat entitas menyusun laporan keuangan dengan cara yang sistematis. Sifat neraca lajur tidak formal dan bukan merupakan bagian dari catatan-catatan akuntansi. Neraca lajur merupakan alat pembantu penyusunan laporan keuangan.
1.8  laporan keuangan konsolidasi
konsep akuntansi konsolidasi secara jelas meliputi konsoidasi saat satu atau lebih entitas menjadi entitas anak dari suatu entitas induk. Uatuentitas akan menjadi entitas anak, apabila antitas lin meiliki stratifikasi yang lebih tinggi sehingga memperoleh pengendalian pada entitas lain yang lebih rendah secara langsung. Pada umumnya,para pengguna laporan keuangan ingin mengethaui dan mendapatkan informasi tentang posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas dari suati kelompok perusahaan secara kesuluruhan. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi melaui penyajian laporan keuangan konsolidasi yang menyajikan informasi keuangan dari suatu kelompok perusahaan sebagai satu kesatuan ekonomi.
Entitas pelaporan
Konsolidasi membawa dua entitas yan sebelumnya terpisah ke dalam pengendalian dengan tim manajemen tunggal meskipun entitas itu tetap beroperasi sebagai entitas hukum yang terpisah, konsolidasi tersebut menciptakan entitas pelaporan yang meliputi semua operasi yang dikendalikan oleh manajemen entitas induk. Entitas yang baru bertanggung jawab terhadap pelaporan kepada pemilik modal dan kreditor entitas induk serta pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Prosedur konsolidasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi dilakukan melalui penggabungan laporan keuangan dari masing-masing entitas dengan menjumlahkan unsure-unsur yang sejenis dari aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Laporan keuangan konsolidasi dapat menyajikan informasi keuangan dari kelompok entitas tersbut sebagai satu kesatuan ekonomi.
Laporan keuangan entitas induk dan entitas anak yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi lazimnya adalah laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang sama. Apabila ternyata perlaporannya berbeda, entitas anak biasanya menyusun laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dapat juga digunakan untuk tujuan konsolidasi sepanjang perbedaan tanggal pelaporan itu tidak lebih dari tiga bulan. Sesuai dengan asas konsistensi, jangka waktu periode laporan maupun perbedaan tanggal pelaporan, harus selalu sama dari waktu ke waktu.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 GI-Hirasawa - Hataraku Maou-sama! - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -