Posted by : Gusmella Ismarita Sabtu, Desember 17, 2016




https://0901.static.prezi.com/preview/qiqmjugkwte4hfewiadwceir3l6jc3sachvcdoaizecfr3dnitcq_0_0.png
1.      Sektor bisnis (swasta) versus sektor publik
Perubahan pengelolaan kebutuhan selalu terasa dari jaman purba hingga jaman berikutnya. Di jaman tembaga mulai dikenal atau akhir masa baru, pertambahan komunitas penduduk yang tinggal di daerah subur telah mengurangi kapasitas sumber daya alam. Di jaman primitive, komunitas masyarakat menjadi lebih besar dan hubungan antardaerahtelah dimungkinkan. Pertemuan antar kelompok jadi lebih sering, dan pada saat yang sama, kapasitas alam mulai dirasa terbatas. Dimasa setelah primitive, masyarakat nomaden menjadi masyarakat penetap dengan pekembangan tatanan kemasyarakatan. Keterbatasan sumber daya mulai diartikan sebagai kurangnya sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Setelah memahami munculnya kelompok swasta, studi akan terfokus pada tarik menarik peranan antar swasta dan publik, dimana sektor publik adalah badan usaha milik Negara (BUMN), dan swasta adalah perusahaan swasta
BUMN dan Sektor Publik
Badan usaha milik Negara (BUMN) semenjak berdirinya selalu berfungsi memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Secara prganisasi, awal proses pembentukan BUMN adalah melalui unit pemerintahan. Dengan kata lain, pertumbuhan industry utilitas dimulai dari unit pemerintahan sebagai wujud intervensi pemerintah.
Saat ini, perusahaan Negara (BUMN) didirikan bukan hanya di sektor utilitas, tetapi juga di industry distribusi, produksi, dan jasa. Lebih seratus BUMN saat ini telah beroperasi dan ribuan Badan Ussaha Milik Daerah telah dikembangkan. Akibatnya pengaruh bisnis publik sangat kuat di pasar, dengan tujuan menjaga pertumbuhan ekonomi. Strategi dominasi pemerintah ternyata diuji dengan kapasitas swasta yang sangat besar di era reformasi. Selain itu, dalam praktiknya perusahaan Negara lebih merupakan mesin penghabis anggaran. Ketergantungan pengambilan keputusan bisnis pada keputusan politik pemerintah menyebabkan usaha tersebut sangat kaku dan tidak luwes dalam menghadapi perubahan pasar.
2.      Akuntansi (pelaporan keuangan) dan akuntanbilitas publik
Perubahan era orde baru ke era reformasi menuntut pelaksanaan akuntabilitas publik dalam melaksanakan setiap aktivitas kemasyarakatan dan pemerintahan. Asumsi UU No. 17/3003 membawa akuntabilitas hasil sebagai notasi yang dipertanggung jawabkan. Indicator hasil seperti ekonomi, efisiensi, dan efektifitas harus dapat direfleksikan dalam laporan pertanggungjawaban pemerintahan, abik di pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah.
Perubahan ini menyebabkan munculnya kebutuhan baru dalam pengembangan sistem informasi keuangan dan manajemen di pemerintahan. Jadi reorientasi pengembangan ilmu dan praktik ke praktik internasional dan international publik sector accounting standards (IPSAS) harus dilakukan.
2.1  perbedaan akuntansi sektor publik dengan akuntansi sektor swasta
secara konseptual, perbedaan kedua tipe organisasi ini terletak pada tujuan yang akan dicapai. Di tahap perencanaan, organisasi sektor swasta menitikberatkan pada keuntungan usaha semaksimal mungkin. Sementara, organisasi sektor publik lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
Perbedaan akuntansi sektor pubik dengan sektor swasta
Perbedaan
ASP
Akuntansi Sektor Swasta
Tujuan
Kesejahteraan mayarakat
Keuntungan
Organisasi
Sektor publik
swasta
keuangan
Begara, daerah dan masyarakat
individual

2.2  akuntansi sektor publik yang tertinggal dari akuntansi bisnis
pendidikan dana melalui berbagai infrastruktur akuntansi sektor publik sudah seharusnya dibangun. Secara umum, ada empat teknik akuntansi yang diterapkan untuk mengendaikan keuangan.
1.      Otoritas akuntansi. Seluruh pengahsilan yang masuk dan pembayaran keluar dikendalikan melalui satu pusat pengendalian, dimana otoritas pertanggung jawaban telah dideskripsikan
2.      Prinsip anggaran belanja kotor. Seluruh pengahsilan dibayarkan dalam bentuk kotor tanpa pengurangan pajak. Sebalinya, biaya dibebankan pada harga kotor.
3.      Pertahunan. Semua pencatatan pemasukan dan pengeluaran dilakukan atas dasar tahunan. Selisihi lebih dan kurang yang terjadi di akhir tahun harus dikembalikan ke kas organisasi.
4.      Spesifikasi. Pengeluaran tambahan di luar anggaran harus disetujui oleh parlemen.
Dari empat teknis di atas terlihat bahwa pengendalian berbasis batas kas mencakup semua item anggaran belanja pemerintah di Inggris. Pada intinya pendekatan kas berhubungan dengan percobaan perubahan harga.
2.3  Pelaporan keuangan sektor publik versus sektor bisnis (swasta)
Bentuk dan penyusunan laporan keuangan dapat dipengaruhi oleh berbagai factor seperti sifat lembaga sektor publik, sistem pemerintahan suatu Negara , mekanisme pengelolaan keuangan, dan sistem anggaran Negara. Keempat factor ini sangat mempengaruhi karakteristik akuntansi sektor publik. Akibatnya, laporan keuangan sektor publik dapat dibedakan dibandingkan laporan keuangan swasta.
Menurut Likierman dan Taylor dalam Henley dkk. (1992), ada beberapa perbedaan laporan keuangan sektor publik dengan laporan keuangan sektor swasta : pertama, laporan unit pemerintah sangat dipengaruhi oleh proses keuangan dan politik; kedua, laporan keuangan sektor swasta sangat terikat dengan aturan dan criteria keuangan; ketiga pertanggungjawaban,  laporan unit pemerintah ke DPR/D dan masyarakat luas; keempat, criteria pertanggungjawaban laporan keuangan sektor swasta ditentukan para pemegang saham dan kreditor; kelima, laporan unit pemerintah seharusnya dikembangkan sebagai pengembangan akuntabilitas publik; keenam, laporan keuangan sektor swasta hanya di ungkap di tingkat organisasi secara keseluruhan; ketujuh; laporan unit pemerintah secara keseluruhan dijadikan dasar analisis prospek pemerintaha; dan kedelapan, laporan unit pemerintah diperiksa oleh Badan Peneriksa Keuangan (BPK) dan laporan keuangan sektor swasta diperiksa oleh  auditor independen.
Berbagai persamaan akuntansi sektor publik dan akuntansi swasta juga dapat disebutkan sebagai berikut: pertama, criteria validitas dan reabilitas dokumen sumber; kedua, pelaporan keuangan lebih dientukan oleh fungsi akuntabilitas publik; ketiga, siklus akuntansi dapat diperbandingkan; keempat, standar akuntansi keuangan yang ditetapkan organisasi independen, dan kelima, laporan keuangan pemerintahan dan organisasi swasta bisa diakui sebagai dasar hukum.
Persamaan dan perbedaan laporan keuangan pemerintah dan organisasi swasta perlu dipertimbangka sebagai ha yang wajar. Profesionalisme dan indepedensi merupakan dua kata yang sangat menentukan kualitas laporan keuangan tersebut.
2.4  akuntansi atas hutang-hutang atau kewajiban pemerintah
pembagian tugas yang jelas akan menunjukkan unit yang bertanggung jawab terhadap perhitungan “hutang pemerintah” dan strategi pelunasannya. Demikian pula, unit yang bertanggung jawab memverifikasi jumlah hutang, penggunaan hutang, dan pelunasannya, harus ditunjuk secara formal.
2.5  ekonomi, efisiensi, dan efektivitas
efisiensi
merupakan hal terpenting diantar ketiga hal tersebut, dengan rumusan rasio sebagai berikut :
OUTPUT
INPUT
Apabila hasil rasionya lebih besar dari satu dan dibandingkan dengan hasil rasio program yang sama diperusahaan lain, maka program tersebut bisa disebut lebih efisien. Oleh karena itu, efisiensi dapat dikembangkan dengan empat cara, yaitu :
1.      dengan menaikkan output untuk input yang sama
2.      dengan menaikkan output lebih besar daripada proporsi peningkatan input
3.      dengan menurunkan input untuk output yang sama
4.      dengan menurunkan input lebih besar daripada proporsi penurunan output.
Input sebagai penyebut lebih sering dipertimbangkan sebagai factor peubah dalam kebijakan organisasi sektor publik.
Efektivitas
Efektivitas menunjukkan kesuksesan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan. Ukuran efektivitas merupakan reflesi output. Tujuan yang ingin dicapai tersebut harus spesifik, detail dan terukur. Dalam rangka mencapai tujuan, organisasi sektor publik sering kali tidak memperhatikan biaya yang dikeluarkan. Hal seperti ini bisa terjadi apabila efisiensi biaya bukan merupakan bagian dari indicator hasil.
Ekonomi
Indicator ekonomi merupakan indkator tentang penggunaan input. Tiga indicator prestasi organisasi sektor publik yaitu : ekonomi itu mengenai input, efisiensi tentang input dan output, dan efektivitas yang berhubungan dengan output. Penerapan indicator efisiensi di sektor publik akan membuka kemungkinan kerjasama dengan pihak swasta, evaluasi kinerja dilakukan untuk mengetahui kelebihan output atas input atau keuntungan. Namun, ada dua kesulitan dalam benchmark penerpan ukuran inerja sektor swasta ke sektor publik, yaitu :
1.      Etika ouput diukur dalam ukuran uang, maka kualitas rasio tergantung pada kualitas ouput
2.      Ketika output tidak bisa diukur dalam nilai uang, rasio efisensi diperhitungkan dengan unit fisik
Kasus pertama dari kesulitan ini adalah bahwa penempatan suatu organisasi sektor publik merupakan monopoli yang efektif, karena pelayanan ditawarkan dengan kondisi tidak terdapat pesaing lainnya. Kesulitan kedua adalah output nonkeuangan yang berjenjang. Output tingkat tinggi menggambarkan luasnya aktivitas yang menyatukan beberapa tujuan dasar.
Uji aktifitas efisiensi diperlukan untuk menentukan arti keadilan atas pemanfaatan aktivitas yang lebih tinggi. Pengukuran efisiensi tidak dapat digunakan sebagai dasar kebijakan sektor yang berbeda dalam organisasi. Di sisi pertanggungjawaban keuangan efisiensi sering dijadikan ukuran kinerja terpenting, terutama tentang ‘bagaimana sumber daya didistribusikan’. Kelemahannya adalah biaya per individu tidak dapat dibedakan dengan biaya perjalanan per kilometer. Pengatur kepuasan pekerja merupakan cara meningkatkan efisiensi.
Luasnya pengukuran efisiensi dalam artian pencarian nilai uang menunjukkan suatu residu. Penekanan ‘inefisiensi’ dan memelihara atau memperbaiki kualitas, dijadikan motif focus pengukuran tren kualitas biaya. Sebagian besar tujuan dapat diukur sementara sebagian lainnya tak terukur. Setiap jenis ‘kualitas’ biaya telah diteliti sesuai dengan standar profesionalisme asosiasi dan/atau profesi. Uangmenjadi pertentangan adalah perluasan penggunaan kebijakan kuantitas atau kualitas. Dengan kata lain, kualitas merupakan suatu residu dimana mekanisme formal telah dilakukan secara numeric.
2.6       penilaian prestasi sektor publik versus swasta-kuantitatif dan kualitatif vs kuantitatif
Penilaian prestasi merupakan by product dari value for money. Penilaian prestasi juga dihubungkan dengan perubahan manajemen, melaui penilaian manajer, perilaku staf dapat diangkat dan diubah. Manajer level strategic lebih mudah membuat perubahan structural organisasi dalam rangka peningkatan efektifitas biaya.
Definisi Penilaian Prestasi
Penilaian prestasi adalah bobot angka yang dapat digunakan dalam perbandingan dengan bilangan lain untuk mengindikasikan status relative beberapa aspek prestasi organisasi.
Hal itu sangat esensial dalam menekankan tiga komponen definisi, yaitu :
1.      penilaian prestasi harus berupa angka.
2.      Penilaian prestasi harus digunakan dalam situasi perbandingan yang valid, kalau tidak tanpa nilai.
3.      Penilaian prestasi harus cukup spesifik menunjukan manajemen untuk memperbaiki suatu item.
Prestasi/inerja organisasi, atau sebagian darinya, mungin dipandang dalam syarta-syarat ekonomi, efisiensi, atau efektifitas. Oleh sebab itu, penilaian prestasi dihubungkan dengan value for money. Biaya operasional dihubungkan dengan indicator ekonomi dan efisiensi.
Klasifikasi penilaian prestasi
Tipe penilaian prestasi

Audiens internal

Audiens eksternal
Keefektifan
Penilaian dengan level tinggi keadaan yang umum seperti tingkat penyelesaian keseluruhan untuk college dan universitas
Bobot yang sama mungkin digunakan dengan pemberian pembiayaan/pendanaan
Efisiensi ekonomi
Waktu yang dipakai untuk membersihkan/menggosok lanti dalam area tertentu
Bobot yang sama (jika tersedia) akan digunakan terhadap penawar potensial

 Dasar perbandingan penilaian prestasi
Penilaian prestasi harus diletakkan dalam konteks potensi alat manajemen. Tiga perbandingan berikut mungkin dibuat :
1.      Perbandingan dengan penilaian organisasi yang serupa
2.      Perbandingan dengan penilaian organisasi yang sama dan mncakup periode waktu yang berbeda
3.      Perbandingan dengan beberapa standar yang disetujui dengan budaya utama atau penentuan oleh otoritas yang lebih tinggi.
Dari perbandingan di atas, ada beberapa kesimpulan yang bisa diambil: pertama, perbandingan secara seksama dari bobot 1 dan 2 yang telah dikumpulkan dan perhitugan yang dibuat berikutnya. Legitimasi sepenuhnya terhadap metodologi yang digunakan perlu diuji, sehingga dua perbedaan pengumpulan data dan analisis dapat dikaji keterkaitannya dengan serius. Kedua, factor-faktor yang memperngaruhi indicator normative harus dapat dirinci dan dibandingkan.
Spesifikasi
Spesifikasi yang dinilai merupakan penentu focus kerja bagian organisasi, dan organisasi keseluruhan yang mencakup seluruh aktifitas pemberishan. Kedua focus tersebut dapat diukur secara akurat. Untuk focus pertama, penilaian prestasi diaplikasikan pada seksi organisasi yang sangat kecil. Kedua, syarat-syarat organisasi yang signifikan dikembangkan agar organisasi secara keseluruhan dapat mencapai tujuannya.
2.7       pengendalian sektor publik versus swasta-manajemen kontrol vs manajemen control sistem
pengendalian sektor publik telah menjadi satu dalam proses manajemen organisasi. Pengendalian akan memberikan visi dari berbagai runtutan keputusan. Akibatnya, pengendalian merupakan tahap penentu keberhasilan manajemen.
Domain pengendalian sektor publik
Domain pengendalian sektor publik
                          KELAYAKAN AREA                             Tujuan
                                                                                                            Efektivitas
             Input                                                                      Input
                                                  Efisiensi
Batasan pengendalian sektor publik cukup uas an, kadang-kadang lebih bersifat psikologi-kultural dalam pengukurannya. Namun demikian, proses pengendalian sektor publik tetap merupakan kunci pencapaian tujuan organisasi melalui regulasi perilaku manusia dalam organisasi. Ini berarti, pengendalian sektor publik lebih berfungsi sebagai inspirasi berbagai aktivitas pelayanan sektor publik.
2.8       strategi pengembangan organisasi sektor publi versus swasta-strategi perencanaan vs strategi manajemen
untuk mencapai tujuan sumber daya yang tersedia tersebut diperlukan suatu perencanaan yang terdiri dari ;
1.      proses perencanaan: strategi-strategi yang digunakan untuk memilih atau memodifikasi aktivitas
2.      proses pengendalian: penetapan perencanaan dalam suatu sistem yang menjain bahwa proses perencanaan dapat dilakukan
penyediaan informasi pada tahap perencanaan dapat dilakukan dengan cara :
a.       penilain investasi
b.      perencanaan dan penganggaran keuangan
c.       anggaran pendapatan
d.      model keuangan
e.       target perencanaan dan penganggaran
siklus perencanaan dan pengendalian manajemen
sasaran dan tujuan dasar diperlukan untuk merencanakan strategi dan teknik yang diperlukan dalam pelaksanaan. Tujuan perencanaan operasional adalah untuk merinci tujuan dasar yang kemudia dikuti dengan  aktivitas-aktivitas.
Anggaran mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan siklus perencanaan dan pengendalian manajemen, karena anggaran merupakan penghubung utama antara perencanaan dan pengendalian. Perencanaan berperan dalam pencapaian tujuan dan hal-hal yang berhubungan dengan moneter, yaitu mengenai input yang dibuthkan untuk aktivitas perencanaan periode anggaran, dan yang diambil dalam bentuk tenaga kerja, bahan baku, peralatan, pemanasan dan penerangan. Pengendalian berperan dalam menetapkan anggaran, yang menunjukkan secara jelas input dan sumber daya yang dialokasikan ke setiap departemen.
Pemograman
Banyak organisasi tidak memperhatikan perbedaan formal di antara program dan anggaran. Beberapa organisasi bahkan mengkombinasikan keduanya. Secara konsep, program dan anggaran berbeda. Perbedaan tersebut terjadi dalam kondisi nonformal. Diantara pemograman dan anggaran terdapat perencanaan, tetapi tipe dari aktivitas perencanaan membuatnya berbeda. Anggaran terfokus untuk satu tahun, sedangkan pemrograman terfokus dalam aktivitas selama lebih dari satu periode.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 GI-Hirasawa - Hataraku Maou-sama! - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -