Posted by : Gusmella Ismarita Rabu, Desember 21, 2016



1  LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Secara spesifik, tujuan khusus pelaporan keuangan sektor publik adalah menyediakan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan, dan menunjukkan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan, dengan cara:
a.       Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya keuangan atau financial
b.      Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya
c.       Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas dalam pendanaan aktivitasnya dan memenuhi kewajiban serta komitmetnya
d.      Menyediakan informasi mengenai kondisi financial suatu entitas dan perubahan di dalamnya, dan
e.       Menyediakan informasi agregat yang berguna untuk mengevaluasi kinerja entitas dalam hal biaya jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan.

2.      KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Komponen-komponen laporan keuangan sektor publik yang lengkap meliputi :
a.       Laporan posisi keuangan
b.      Laporan kinerja keuangan
c.       Laporan perubahan dalam aktiva/ekuitas neto
d.      Laporan arus kas
e.       Kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan keuangan

2.1  laporan posisi keuangan (neraca)
laporan posisi keuangan, atau disebut juga dngan neraca ataupun laporan aktiva dan kewajiban, adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi aktiva, hutang, dan modal pemilik pada satu saat tertentu. Secara minimum, laporan posisi keuangan harus memasukkan pos-pos yang menyajikan jumlah berikut :
a.       property, pabrik dan peralatan
b.      aktiva-aktiva tidak berwujud
c.       aktiva-aktiva financial
d.      investasi yang diperlakukan dengan metode ekuitas
e.       persediaan
f.        pemulihan transaksi non pertukaran, termasuk pajak dan transfer
g.      piutang dari transaksi pertukaran
h.      kas dan setara kas
i.        hutang pajak dan transfer
j.        hutang karena transaksi pertukaran
k.      cadangan
l.        kewajiban tidak lancer
m.    partisipasi minoritas dan
n.      aktiva/ekuitas neto

2.2  laporan kinerja keuangan (laporan surplus-defisit)
laporan kinerja keuangan atau disebut juga dengan laporan penapatan dan biaya, laporan surplus-rugi, laporan operasi, laporan surplus-defisit, atau laporan profit dan loss adalah laporan keuangan yang menyajikan pendapatan dan biaya selama satu periode tertentu.
Laporan kinerja keuangan minimal harus mencakup pos-pos lini berikut:
a.       pendapatan dari aktifitas operasi
b.      surplus atau deficit dari aktiva operasi
c.       biaya keuangan (biaya pinjaman)
d.      surplus atau deficit dari aktivitas biasa
e.       surplus atau deficit neto
f.        pos-pos luar biasa
g.      saham partisipasi minoritas dari surplus atau defisiti neto
h.      surplus atau deficit neto untuk suatu periode

2.3  laporan perubahan dalam aktiva/ekuitas neto
laporan perubahan dalam aktiva/ekuitas neto dari suatu entitas di antara dua tanggal pelaporan menggambarkan peningkatan atau penurunan kekayaan, berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang diadopsi dan harus di ungkapkan dalam laporan keuangan. Perubahan keseluruhan aktiva/ekuitas neto menyajikan total surplus/deficit neto untuk suatu periode; pendapatan dan biaya lainnya yang diakui secara langsung sebagai perubahan dalam aktiva/ekuitas neto; dan, setiap kontribusi oleh, dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.
Laporan perubahan dalam aktiva/ekuitas neto ini paling tidak meliputi :
a.       kontribusi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik
b.      saldo untuk surplus dan deficit akumulasian pada awal periode dan pada tanggal pelaporan, dan pergerakan selama periode
c.       pengungkapan komponen aktiva/ekuitas neto secara terpisah, dan rekonsiliasi antara nilai tercatat dari setiap komponen aktiva/ekuitas neto pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan setiap perubahan.

2.4  laporan arus kas
Laporan arus kas menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu. Informasi arus kas bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan karena menyediakan dasar taksiran kemampuan entitas untuk menghasilkan kas dan setara kas, dan kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut.
2.5  kebijaan akuntansi dan catatan atas laporan keuangan
catatan atas laporan keuangan dari entitas harus:
a.       menyajikan informasi mengenai dasar penyusunan laporan keuangan, kebijakan akuntansi spesifik yang dipilih serta diterapkan terhadap transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa penting lainnya
b.      mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh standar akuntansi keuangan sektor publik, yang tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan kinerja keuangan, laporan arus kas, dan laporan perubahan aktiva/ekuitas neto, dan
c.       menyediakan informasi yang tidak disajikan pada laporan keuangan, namun persyaratan penyajian wajar tetap diterapkan
kebijakan akuntansi yang dapat dipertimbangkan oleh suatu entitas untuk disajikan meliputi, namun tidak terbatas pada hal-hal sbb :
a.       pengakuan pendapatan
b.      prinsip-prisip konsolidasi, termasuk entitas kendalian
c.       investasi-investasi
d.      pengakuan depresiasi/amortisasi aktiva berwujud dan tidak berwujud
e.       kapitalisasi biaya dan pengeluaran lain
f.        persedian yang dimiliki untuk dijual
g.      aktiva bersyarat lain
h.      kontrak-kotrak konstruksi
i.        investasi property
j.        instrument financial dan investasi
k.      sewa guna usaha/lease
l.        biaya penelitian dan pengembangan
m.    persediaan untuk dikonsumsi
n.      penyisihan (provision)
o.      biaya manfaat pensiun
p.      penjabaran mata uang asing dan lindung nilai (hedging)
q.      definisi segmen-segmen dan dasar alokasi biaya antar segmen
r.        akuntansi inflasi hibah pemerintah

3.      ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Analisis laporan keuangan dapat ditinjau dari ragam pelaporan yang ada yaitu:
a.       Laporan kinerja keuangan (neraca)
b.      Likuiditas pemerintahan
c.       Komposisi investasi
d.      Kekayaan pemerintah
e.       Komposisi kewajiban
f.        Revaluasi cadangan
g.      Komposisi hutang pensiun
h.      Laporan kinerja keuangan (surplus/deficit)
i.        Efektivitas penarikan pajak
j.        Tingkat pelanggaran peraturan keuangan
k.      Komposisi pendapatan
l.        Komposisi pengeluaran
m.    Beban bunga pinjaman
n.      Rugi surplus translasi mata uang
o.      Laporan arus kas
p.      Komposisi arus kas
q.      Tingkat penarikan pajak baik individual, organisasi maupun produk
r.        Komposisi pajak tidak langsung
s.       Komposisi likuiditas pendapatan lain-lain
t.        Komposisi pengeluaran kas
u.      Komposisi pengeluaran investasi
v.      Komposisi pencairan investasi
w.    Komposisi likuiditas pertukaran mata uang
Selain menganalisis laporan keuangan, pengukuran kinerja perekonomian dapat dilakukan melalui beberapa indicator, yaitu :
a.       Indicator pertumbuhan ekonomi
1.      Pendapatan nasional bruto per kapita
2.      Tingkat konsumsi per kapita
3.      Volume ekspor
4.      Harga-harga (tingkat inflasi)
b.      Indicator structural
1.      Persentase tabungan domestic bruto terhadap pendapatan nasional bruto
2.      Presentase investasi domestic bruto terhadap PNB
3.      Presentase barang-barang primer terhadap total ekspor
4.      Konsumsi energy per kapita
c.       Indicator sosial
1.      Tingkat kematian
2.      Tingkat kematian bayi
3.      Konsumsi kalori per kapita
4.      Tingkat pendidikan dasar
5.      Tingkat pendidikan menengah

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 GI-Hirasawa - Hataraku Maou-sama! - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -